Senin, 28 Januari 2013

Definisi Bahasa Iklan



Definisi Bahasa Iklan

Definisi Bahasa Iklan
 
Iklan dapat diartikan sebagai berita pesan yang disampaikan untuk membujuk khalayak / orang ramai tentang benda atau jasa yang ditawarkan. Iklan dapat pula diartikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak / orang ramai mengenai barang atau jasa yang dijual dan dipasang di dalam media massa, seperti surat kabar / koran, majalah dan media elektronik seperti radio, televisi dan internet. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan dan untuk menarik perhatian dan mendorong atau membujuk pembaca iklan agar memiliki atau memenuhi permintaan pemasang iklan. Sedangkan bahasa iklan itu sendiri merupakan bahasa yang digunakan untuk membuat iklan. Bahasa yang dianggap bisa menarik orang untuk membeli atau memakai jasa atau barang yang ditawarkan. Untuk menyampaikan gagasan pikiran dalam suatu bahasa seorang penulis iklan harus mengetahui aturan-aturan bahasa tersebut, seperti tata bahasa, kaidah-kaidahnya, dan sebagainya. Syarat ini adalah syarat yang mutlak.
Syarat – syarat tersebut diantaranya:
  •   Menggugah: mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
  •   Informatif: kata-katanya harus jelas, bersahabat, komunikatif. Tidak bertele-tele apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan.
  •   Persuasif: rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman, senang, tentram, menghibur.
  • Bertenaga gerak: komposisi kata-katanya menghargai waktu selama masa penawaran/masa promosi berlangsung.

Tips – tips membuat iklan yang baik diantaranya: 

1. Bahasa iklan 

• Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis.
• Ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif .
• Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan. 

2. Isi iklan 

• Objektif dan jujur, dalam arti sesuai kenyataan dan tidak mempromosikan sebuah kebohongan, yaitu          membohongi orang yang membaca iklan tersebut.
• Singkat dan jelas, dalam arti iklan yang disajikan tidak bertele-tele dengan bahasa yang panjang lebar sehingga yang melihat iklan menjadi bosan. Lebih baik singkat dan menarik.
• Tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain, dalam arti tidak menjelek-jelekan produk lain.
• Menarik perhatian banyak orang.


Teori Penulisan Bahasa Iklan

Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya adalah menggiring orang pada gagasan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau took yang dijalankan dengan konpensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang untuk menganbil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.
Iklan yang memiliki daya tarik termasuk iklan yang berguna untuk memancing tanggapan (respons) dari konsumen. Supaya berdaya tarik maka materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan. Dalam hal ini, kategori yang dipakai rasional dan emosional, atau kombinasi keduanya.

Sebuah produk atau jasa wajib memposisikan diri untuk menempatkan citra produk atau jasa ke dalam benak konsumen. Untuk itu, hal-hal spesifik yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain, atribut, harga, kualitas, penggunaan, persepsi pemakai, dan kategori produk. Yang tak kalah pentingnya adalah mencari dan menempatkan posisi khusus dalam pikiran konsumen.
Bahasa dalam iklan dituntut untuk mampu menggugah, manarik, mengidentifikasi, manggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan koperatif kepada khalayak (Stan Rapp & Tom Collins, 1995: 152).
Dengan demikian, struktur kata dalam penulisan iklan adalah:

1. Menggugah : mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
2. Informatif : kata-katanya harus jelas, besahabat, komunikatif, dan tidak bertele-tele apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan.
3. Persuasif : rangkaian kalimatnya membuat target audience nyaman, senang, tentran, dan menghibur.
4. Bertenaga gerak : komposisi kata-katanya menghargai waktu selama masa penawaran/masa promosi berlangsung.

Untuk menyampaikan gagasan pikiran tersebut dalam suatu bahasa, seorang penulis iklan harus mengetahui aturan-bahasa tersebut, seperti tata bahasa, kaidah-kaidahnya, idiom-idiomnya, nuansa atau konotasi sebuah kata, dan sebagainya. Syarat ini adalah syarat yang mutlak.
Gaya bahasa dan jenis kata dalam iklan yang dibuat untuk surat kabar tentu berbeda dengan iklan yang dibuat untuk ditayangkan di radio atau televisi. Sebab surat kabarmemeningkan mata dan dapat diamati orang dengan lama. Semenrata radio mementingkan telinga dan televise memeningkan mata dan telinga. Kedua yang terakhir ini bersifat sekelebat.
Selain itu, bahasa yang dipakai dalam pembuatan iklan harus mampu mengarahkan target audience untuk membeli, menggunakan, atau beralih ke produk jasa yang diiklankan. Tentu saja, perlu juga diperhatikan apakah produk yang diiklankan baru ataukah sudah lama. Gaya dan jenis bahasa yang dipakai pun harus sesuai dengan target audience.
Dalam kaitan dengan kebahasaan, ternyata ada dua jenis bahasa yang harus dibedakan. Kedua jenis bahasa itu berkaitan dengan bahasa normatif dan bahasa deskriptif. Kedua jenis bahasa ini ternyata juga memiliki serbaneka laras bahasa komunikasi. Oleh karena itu, serbaneka laras bahasa komunikasi perlu mendapat perhatian, seperti laras jurnalistik, laras SMS (surat-menyurat singkat, seperti EGP: emang gue pikirin, KDL: kesian deh lo, BKT: bau ketek, dan !@*?(^^|$: bingung), laras iklan (aku dan kau suka dancow), laras prokem dan gaul (nyokap, bokap, dugem).
Di samping laras bahasa yang wajib mendapat perhatian, ada pedoman kebahasaan yang digunakan untuk bahasa iklan, seperti:

1. mudah dipahami konsumen;
2. sederhana bahasanya dan jernih pengutaraannya;
3. tanpa kalimat majemuk;
4. kalimatnya aktif, bukan kalimat pasif;
5. padat dan kuat bahasanya;
6. positif bahasanya, bukan bahasa negative;

Untuk menulis naskah dengan menggunakan bahasa Indonesia, mereka harus menguasai EYD. Agar maknanya dapat ditangkap oleh target audience. Bahasa mesti menyimpan makna ketika kita ungkapkan pada orang lain, agar mereka memahami apa yang kita ungkapkan tersebut. Bahasa yang informatif, menerangkan 5W+1H secara jelas dan singkat sesuai dengan hal yang akan di-iklankan nanti.
Pada umumnya bahasa iklan memiliki prinsip sebagai berikut :

1. Iklan isi pernyataannya jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
2. Iklan isi pernyataannya jauh dari unsure menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara,agama, susila, adat, budaya, suku dan golongan.
3. Iklan isi pernyataannya menjiwai asas persaingan yang sehat.

 
Bahasa Promosi yang baik

Dalam beberapa kasus, banyak iklan yang menuntut para pembaca atau pendengan iklan harus berpikir ulang untuk mengerti apa maksud dari iklan itu. Dan itu menimbulkan spekulasi danh mebuat pengertian yang tidak fokus pada inti iklan. Dan ini menimbilkan kegagalan iklan kita, maka dari itu kita perlu tahu bahasa bahasa pemasaran dan bahasa iklan yang baik dan mengena :

1. Jangan penuhi sebuah iklan dengan berbagai tulisan yang rumit, diperlukan font atau dengan warna yang menarik.
2. Gunakan klalimat yang mudah dicerna dan dimengerti. Kadang bahasa daerah dan bahasa gaul yang lagi trend sangat menarik dan bernilai komersil.
3. Jangan teelalu bannyak bertele tele, gunakan bahasa yang singkat dan jelas.
4. Gunakan bahasa kita sebagai pelengkap atau bumbu dari iklan kita.
5. Beri kalimat iklan yang mendidik, namun masih bernilai komersil. Seperti contoh, “pengen pintar, makanya belajar. Jika laper, makan roti (ini merk rotinya)
6. Orang Indonesia sangat sensitive dengan iklan, apalagi yang berhubungan dengan kemewahan. Kita tawari dengan hal hal yang gratis dan embel embel fasilitas murah. Pasti akan lebih tertarik lagi.

Itu tadi beberapa hal yang mungkin penting dan mungkin bisa meningkatkan penjualan kita. Dipandang dari aspek bisnis, kalimat sangat pokok perannya untuk sebuah iklan, apalagi pemilihan bahasa yang digunakan.



Contoh Iklan Toko Makanan



Contoh Iklan Lowongan Kerja





SUMBER  :










Tidak ada komentar:

Posting Komentar